Asal Usul Bunga Anggrek

Asal Usul Bunga Anggrek

asal usul bunga anggrek

Asal Usul Bunga Anggrek – Ada banyak sekali family dari bunga Anggrek, teridentifikasi sekitar 750 famili, 43.000 species, 35.000 varietas hibrida anggrek dari seluruh Dunia. Kini di Indonesia sendiri memiliki 5.000 species bunga anggrek.

Siapa sih yang ngga tau bunga Anggrek? Ya, bunga yang sangat terkenal dan populer ini di sukai banyak orang. Dan semuar orang rasanya juga sudah mengenal bunga Anggrek ya, Anggrek biasanya juga digunakan untuk berbagai ritus sosial, seperti upacara keagamaan, hiasan, dan dekorasi ruangan, dan masih banyak lagi.

Seperti di ketahui, bunga Anggrek termasuk dalam family Orchidaceae, yang berasalm dari bahasa Yunani Orchid, di Indonesia juga memiliki mitos lainnya misalnya Anggrek kalajengking, anggrek yang memiliki bentung seperti kalajengking atau ketonggeng. Bunga Anggrek jenis ini pertamakali di temukan di Minahasa pada tahun 1911, bunga anggrek jenis ini tumbuh di daratan tinggi dengan ketinggan 800 – 1000 di atas permukaan air. Pada mitosnya bunga ini membawa sugesti buruk pada siapa yang menanamnya atau memilikinya, yang di maksud sugesti buruk ialah kesusahan hidup seperti, terserang penyakit, rumah tangga tidak harmonis dan lainnya.

 

Spesies Asli

Anggrek (Orchidaceae) merupakan tanaman yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Tak heran, apabila tanaman anggek bisa dijumpai hampir di seluruh bagian di dunia. Lokasi tumbuh mereka juga bisa sangat beragam. Mulai dari daerah dataran rendah hingga dataran tinggi, mulai dari kawasan yang bersuhu dingin hingga bersuhu panas.

Secara umum anggrek bisa digolongkan menjadi dua, yaitu epifit dan terresterial. Kategori epifit merupakan jenis anggrek yang tumbuhnya menempel pada tanaman lain, namun tidak bersifat parasit atau merugikan tanaman yang ditumpanginya. Contoh anggrek jenis ini ialah genus DendrobiumBulbophyllum, dan Coelogyne. Sedangkan kategori terresterial adalah anggrek yang tumbuhnya di tanah, contohnya ialah genus SpathoglottisCalanthe, dan Paphiope-dilum.

Merujuk buku berjudul Anggrek Spesies Indonesia, yang diterbitkan oleh Direktorat Pembenihan Hortikultura Kementrian Pertanian Republik Indonesia, sejauh ini setidaknya telah teridentifikasi sekitar 750 famili, 43.000 spesies dan 35.000 varietas hibrida anggrek dari seluruh penjuru dunia.

Indonesia sendiri kurang lebih memiliki 5.000 spesies. Di antara jumlah tersebut diketahui merupakan spesies asli Indonesia, baik yang tumbuh di hutan belantara maupun telah dibudidayakan oleh masyarakat. Dari jumlah itu, 986 spesies tersebar di Pulau Jawa; 971 spesies berada di Pulau Sumatra; 113 spesies tumbuh di Kepulauan Maluku; dan sisanya bisa ditemukan di Sulawesi, Irian Jaya, Nusa Tenggara, dan Kalimantan.

Penting dicatat di sini, anggrek spesies adalah istilah untuk merujuk tanaman anggrek yang tumbuh secara alami dan pada umumnya berkembang di ekosistem hutan, serta belum dikawinsilangkan secara buatan dengan anggrek jenis lain. Anggrek spesies juga sering disebut angrek hutan merupakan plasma nutfah sebagai sumber keragaman hayati.

Merujuk Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang dilindungi, terdapat 27 anggrek yang statusnya ditetapkan sebagai dilindungi dari ancaman kepunahan.

Masih dalam kerangka konservasi, pada 9 Januari 1993 pemerintah melalui Surat Keputusan Presiden (Keppres) No 4 tahun 1993 menetapkan Anggrek Bulan sebagai Puspa Pesona. Bernama latin Phaleonopsis amabilis, anggrek ini tumbuh menempel pada batang atau cabang pohon merupakan salah satu jenis anggrek endemik Indonesia. Adalah Karl Ludwig von Blume (1796 – 1862), seorang ahli botani berdarah Jerman Belanda, ialah sang pemberi nama. Phalaenopsis terdiri dari dua kata Bahasa Yunani, yakni phalaena dan opsis, yang berarti tampak mirip kupu-kupu. Sementara, amabilis berarti indah dan mempesona. Warnanya yang putih memancarkan keindahan membuat Anggrek Bulan Putih ini, demikian sohor disebut, terpilih sebagai bunga nasional Indonesia.

Menariknya, merujuk kembali buku Anggrek Spesies Indonesia, diperkirakan terdapat sekitar 500 spesies adalah komoditas bernilai komersial untuk dikembangkan. Merujuk catatan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dalam Outlook Anggrek (2015), jenis anggrek yang banyak dibudidayakan untuk tujuan komersial adalah DendodriumCattleyaVanda, dan Orcidium. Anggrek Dendrobium merupakan salah satu jenis anggrek yang banyak digemari. Selain harga yang cukup terjangkau, budidaya anggrek Dendrobium juga nisbi mudah dilakukan.

Seperti diketahui, tanaman anggrek di lndonesia menempati posisi penting dalam industri florikultura. Florikultura ialah cabang ilmu hortikultura yang mempelajari budidaya tanaman hias seperti bunga potong, tanaman pot, atau tanaman penghias  taman.

Bicara keunggulan anggrek dari aspek bisnis disebabkan, antara lain, jenisnya yang beraneka ragam, baik itu terkait bentuk dan warna serta ukuran bunganya. Selain itu, juga umumnya memiliki periode fase hidup yang lebih panjang dibandingkan bunga potong lainnya. Pemasaran anggrek bisa dalam bentuk compot, tanaman individu atau tanaman remaja, tanaman dewasa dan bunga potong.

Kembali pada anggrek spesies. Bicara anggrek spesies sejatinya merupakan titik tolak produksi hasil silangan yang mempunyai nilai ekonomis. Keanekaragaman anggrek spesies di Indonesia jelas jadi potensi sebagai induk silangan. Adanya banyak induk silangan ini jelas memungkinkan munculnya temuan anggrek varitas-varitas baru.

Hasilnya akhirnya, diharapkan bukan saja akan semakin memperkaya dan menambah keanekaragaman hayati anggrek di Indonesia, tetapi lebih jauh memberi keunggulan komparatif tersendiri atas komoditas anggrek indonesia yang bernilai ekonomis tersebut.

asal usul bunga anggrek

Baca Juga: Jenis Jenis Bunga Anggrek

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *